Selamat pagi dan salam sejahtera bagi Anda sekalian. Sebelum memulai hari ini, mari ambil waktu merenungkan firman ini yang berjudul “Ada Tuhan yang Selalu Menyertai”.
Ayat Renungan: 2 Petrus 1: 3 – “Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.”
Pernahkah Anda lari dari panggilan yang Tuhan mau Anda lakukan? Hari ini, Anda mungkin sedikit menyesal karena panggilan itu rupanya bukan tentang hidup Anda sendiri, tetapi tentang hidup banyak orang.
Kisah Yunus adalah pelajaran yang sangat inspiratif untuk kita renungkan. Ketika pertama kali Yunus dipanggil Tuhan untuk mengerjakan misi-Nya, dia justru melarikan diri. Dia merasa panggilan itu terlalu besar (Yunus 1: 2).
Di mata Yunus, Niniwe adalah kota besar dengan kehidupan yang bebas, kacau dan jahat. Di dalam pikiran Yunus, pastilah kota itu sulit ditaklukkan karena memang penduduknya yang tegar tengkuk. Tidak mudah bagi dia untuk menjalankan misi itu, sehingga ia memilih untuk lari. Namun, pilihannya mendatangkan konsekuensi yang sungguh tragis.
Mungkin kita juga sama seperti Yunus. Saat Tuhan menaruh suatu panggilan dalam hati kita, kita mulai bimbang dan berpikir bahwa panggilan itu mustahil untuk kita lakukan. Tetapi terlepas dari setiap pemikiran kita, Tuhan sesungguhnya tidak pernah membiarkan kita sendirian. Karena bersama Dia, kuasa ilahi mengalir atas kita.
2 Petrus 1: 3, “Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.”
Untuk mengerjakan misi Tuhan, kita perlu percaya bahwa Dia akan menyertai setiap langkah kita, membimbing dan menyediakan segala kebutuhan kita. Dia telah menjanjikannya ketika Dia memanggil kita untuk mengerjakan Amanat Agung (Matius 28: 19-20).
Hari ini mari refleksikan tentang bagian paling menakutkan apa yang Anda pikirkan akan terjadi saat mengerjakan panggilan Tuhan? Langkah apa yang seharusnya Anda ambil untuk tetap taat mengerjakan panggilan tersebut sesuai dengan apa yang Anda pelajari dari kisah Yunus?